Lukisan Wellington di Waterloo karya Robert Alexander Hillingford
Pada 197 tahun yang lalu, Kaisar Prancis, Napoleon Bonaparte, dan pasukannya menderita kekalahan dari kekuatan sekutu pimpinan Duke of Wellington dalam pertempuran di Waterloo, Belgia.
Laman The History Channel mengungkapkan bahwa kekalahan itu sekaligus mengakhiri kejayaan kekaisaran Prancis dan kampanye militer Napoleon di Eropa. Napoleon sebenarnya sudah dipaksa pensiun sebagai kaisar Prancis pada 1814, namun dia berhasil meloloskan diri dari pengasingan di Pulau Elba menuju Prancis pada 1815.
Mengandalkan kharismanya, Napoleon berhasil membangun kembali bala tentara yang baru (Grand Army). Selama 100 hari berikut, pria bertubuh pendek yang punya reputasi sebagai panglima militer yang jumawa itu menikmati kembali kemenangan tiap kemenangan di sejumlah zona pertempuran di Eropa.
Namun, pada 18 Juni 1815 di pertempuran Waterloo, pasukan Napoleon takluk kepada kekuatan aliansi pimpinan panglima Inggris, Wellington. Tak lama kemudian, Napoleon ditangkap dan kembali diasingkan, kali ini ke Pulau St. Helena. Enam tahun kemudian, dia wafat.
Sumber: VIVAnews
Laman The History Channel mengungkapkan bahwa kekalahan itu sekaligus mengakhiri kejayaan kekaisaran Prancis dan kampanye militer Napoleon di Eropa. Napoleon sebenarnya sudah dipaksa pensiun sebagai kaisar Prancis pada 1814, namun dia berhasil meloloskan diri dari pengasingan di Pulau Elba menuju Prancis pada 1815.
Mengandalkan kharismanya, Napoleon berhasil membangun kembali bala tentara yang baru (Grand Army). Selama 100 hari berikut, pria bertubuh pendek yang punya reputasi sebagai panglima militer yang jumawa itu menikmati kembali kemenangan tiap kemenangan di sejumlah zona pertempuran di Eropa.
Namun, pada 18 Juni 1815 di pertempuran Waterloo, pasukan Napoleon takluk kepada kekuatan aliansi pimpinan panglima Inggris, Wellington. Tak lama kemudian, Napoleon ditangkap dan kembali diasingkan, kali ini ke Pulau St. Helena. Enam tahun kemudian, dia wafat.
Sumber: VIVAnews
0 komentar
Posting Komentar