Pages

Jumat, 21 Mei 2021

Jenis-Jenis Vaksin Corona Virus 2019 (Covid-19) di Dunia

Pandemi Corona Virus 2019 atau yang dikenal sebagai Covid-19 yang telah melanda dunia sejak akhir 2019, hingga saat ini masih terus melanda seluruh dunia. Hingga saat ini (21 Mei 2021) virus ini telah menjangkiti sekitar 165.588.743 orang di seluruh dunia dan telah menyebabkan 3.432.531 jiwa yang meninggal. Setelah setahun penyebaran virus ini, mutasi virus pun telah terjadi, sehingga saat ini telah muncul varian baru dari virus Covid-19 yang lebih ganas dan menyebar lebih cepat.

Salah satu metode untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 ini adalah melalui pemberian vaksin kepada orang yang masih sehat yang belum terjangkit virus ini. Sejak awal pandemi Covid-19 ini melanda, banyak negara yang berlomba-lomba untuk menemukan vaksin yang efektif untuk mencegah penularan virus Covid-19 ini. Berikut ini adalah beberapa jenis vaksin yang sudah berhasil diproduksi dan telah digunakan di seluruh dunia.

1. Vaksin AstraZeneca

Vaksin ini adalah termasuk dalam daftar distribusi vaksin di Indonesia.Vaksin ini produksi oleh Universitas Oxford, Inggris, bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal Swedia yaitu AstraZeneca. Vaksin ini memakai metode viral vector, yaitu virus yang sudah termodifikasi secara genetik.

Efikasi vaksin AstraZeneca diklaim mencapai 90% setelah berbulan-bulan diujicobakan terhadap lebih dari 20.000 relawan di Inggris, Brasil dan Afrika Selatan. Tahun ini, produksi vaksin AstraZeneca ditargetkan mencapai 3 miliar dosis.

2. Vaksin Sinopharm

Ini adalah vaksin yang diproduksi oleh perusahaan farmasi China, yaitu China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm). Metode yang digunakan adalah pelemahan virus (inactivated vaccine) yaitu teknik menyuntikkan virus yang sudah dimatikan dan dilemahkan ke dalam tubuh. Ketika virus yang telah dilemahkan tersebut disuntikkan ke dalam tubuh, tubuh akan mengenali virus itu dan akan bereaksi membentuk antibodi. Metode ini adalah metode vaksin yang paling lazim digunakan.

Sampai akhir tahun lalu, berdasarkan data interim uji coba fase ketiga, vaksin Sinopharm diklaim memiliki efektivitas 79,34% dalam melawan paparan virus Covid-19. Vaksin ini sudah disuntikkan pada kurang lebih 1 juta orang di China kendati pengujian tahap akhir belum selesai. Sebelumnya, vaksin ini juga hanya digunakan untuk para pejabat China, pelajar dan pekerja yang bepergian.

3. Vaksin Moderna

Vaksin ini diproduksi oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Moderna. Efektivitas vaksin diklaim mencapai 94,5% dan disebut bisa memberikan kekebalan terhadap serangan Covid-19 hingga setahun. Vaksin Moderna dikembangkan dengan teknologi messenger RNA (mRNA), lebih tepatnya mRNA-1273 sintetis untuk meniru permukaan virus corona dan mengajari sistem imunitas tubuh untuk merekam virus dan menghasilkan kekebalan terhadap virus Covid-19.

Moderna menargetkan bisa memproduksi sekitar 600 juta dosis hingga 1 miliar dosis pada tahun 2021 ini. Pada akhir November 2020, Moderna mengaku telah mengajukan izin penggunaan darurat pada regulator di Amerika Serikat dan Eropa.

4. Vaksin Pfizer-BioNTech

Vaksin hasil kolaborasi perusahaan farmasi kakap asal Amerika Serikat yang memproduksi Viagra, yaitu Pfizer dan BioNTech ini menggunakan metode mirip dengan vaksin Moderna yaitu mRNA. Efikasi vaksin Pfizer ini diklaim mencapai 95%, yang tertinggi di antara jenis vaksin Covid-19 lain. Uji klinis ketiga vaksin Pfizer telah dilakukan melibatkan 43.448 orang yang berusia 16 ke atas, 45% berusia 56-85 tahun.

Vaksin Pfizer harus disimpan di ruangan dingin dengan suhu di bawah 70 derajat celcius. Hal itu membuatnya menjadi agak sulit dibawa ke negeri tropis seperti Indonesia. Sejauh ini sudah ada 7 negara yang telah merilis izin pemakaian vaksin Pfizer ini yaitu Arab Saudi, Bahrain, Inggris, Meksiko, Kanada dan Amerika Serikat sendiri. Negeri jiran Singapura sudah mulai mendistribusikan vaksin ini pada masyarakat di sana.

5. Vaksin Sinovac Biotech

Ini adalah vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan farmasi China, Sinovac Biotech. Teknologi pengembangannya menggunakan teknik pelemahan virus. Beberapa negara yang sudah melakukan uji coba vaksin ini mengklaim efektivitasnya cukup menjanjikan. Salah satunya adalah Turki. Turki telah melakukan uji coba tahap akhir vaksin Sinovac dan mengklaim efektivitasnya mencapai 91,25%. Sedangkan di Brasil, efektivitas vaksin Sinovac disebut mencapai lebih dari 50% berdasarkan uji coba tahap tiga.

Sebagai informasi, Sinovac adalah perusahaan farmasi yang berdiri sejak tahun 2001 lalu dan telah berhasil memproduksi enam vaksin untuk manusia dan satu vaksin untuk hewan. Yaitu, vaksin hepatitis A dan B, influenza H5N1 (flu burung), influenza H1N1 (flu babi), vaksin gondok, dan vaksin rabies anjing.

6. Vaksin Sinovac Biofarma

Vaksin ini diproduksi sebagai kerja sama antara PT Biofarma (Persero) dengan Sinovac Biotech, China. Vaksin ini menggunakan virus utuh sebagai antigen. Isolate virus yang digunakan adalah virus Covid-19 yang berasal dari China.

Inactivated virus dari vaksin Sinovac lebih cepat akan tetapi tingkat keamanannya lebih berisiko dibanding vaksin lain karena ia menggunakan virus sungguhan. Tingkat efikasi vaksin Sinovac mencapai 65,3%. Adapun metodenya adalah pelemahan virus.

7. Vaksin Merah Putih

Sesuai namanya, vaksin ini adalah karya anak bangsa sehingga dinamakan Vaksin Merah Putih. Vaksin ini merupakan hasil kerja sama antara BUMN farmasi PT Bio Farma (Persero) dengan Lembaga Eijkman Institute. Saat ini, vaksin masih dalam tahap penyelesaian dan diperkirakan vaksin akan siap didistribusikan pada akhir tahun 2021. Metode vaksin Merah Putih adalah pelemahan virus.

Vaksin Merah Putih dikembangkan dengan menggunakan platform seperti protein rekombinan, DNA dan RNA. Vaksin ini juga menggunakan isolat virus yang bertransmisi di Indonesia. Karena menggunakan platform protein rekombinen, vaksin Merah Putih diklaim lebih aman. Pasalnya, yang digunakan adalah bagian yang dibutuhkan dari virus dengan mengisolasi dua bagian terpenting virus dalam patogenisitasnya yaitu spike protein dan nukleus capsid protetin. Jadi, yang dijadikan antigen dan diberikan pada subyek vaksin adalah dua protein tersebut.

 

0 komentar

Posting Komentar