
Banjir yang selalu melanda kota Jakarta ketika musim hujan sebenarnya lebih dominan disebabkan oleh air hujan yang turun di Bogor dan Depok yang mengalir dari sejumlah sungai yang bermuara ke Jakarta. Banjir ini biasanya disebut sebagai "banjir kiriman". Oleh sebab itu, setiap musim hujan tiba, maka fokus tertuju pada informasi mengenai kondisi curah hujan di Bogor dan Depok.
Salah satu indikasi akan datangnya bencana banjir di Jakarta adalah posisi ketinggian debit air di beberapa pintu air di sepanjang sungai yang mengalir dari beberapa daerah menuju Jakarta. Posisi ketinggian pintu air ini yang akan menentukan lamanya banjir yang akan menerjang Jakarta. Posisi ketinggian air di beberapa pintu air menjadi peringatan dengan cara menetapkan status tingkat kewaspadaan akan bahaya banjir yang mengancam. Berikut disajikan indikator ketinggian air di beberapa pintu air beserta kode statusnya.
Bendungan Katulampa Bogor

-Status Normal saat ketinggian air di bawah sampai 50 cm
-Status Siaga 4 saat ketinggian air di atas 50 sampai 80 cm
-Status Siaga 3 saat ketinggian air di atas 80 sampai 150 cm
-Status Siaga 2 saat ketinggian air di atas 150 cm sampai 200 cm
-Status Siaga 1 saat ketinggian air di atas 200 cm.
- Depok 205 cm/M (siaga 3)
- Manggarai 810 cm/M (siaga 2)
- Pesanggrahan 120 cm/3 (siaga 4)
- Angke Hulu 220 cm/M (siaga 3)
- Cipinang Hulu 130 cm/H (siaga 4)
- Sunter Hulu 70 cm/M (siaga 4)
- Pulogadung 420 cm/M (siaga 4)
- Karet 540 cm/H (siaga 2)
- Waduk Pluit 68 cm/G
- Pasar Ikan 153 cm/H
- Krukut Hulu 100 cm/G (siaga 4)
0 komentar
Posting Komentar