Paus adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, yang menjadi sumber panduan rohani bagi sekitar 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Seseorang yang terpilih menjadi Paus akan tinggal di Vatikan, negara merdeka terkecil di dunia yang terletak di dalam Kota Roma, Italia. Paus tidak menerima gaji, namun seluruh biaya hidup dan biaya perjalanan Paus ditanggung oleh Vatikan.
Secara teori, semua pria Katolik di seluruh dunia yang telah dibaptis dapat dipilih menjadi Paus. Namun, dalam praktiknya, selama ini sebagian besar Paus adalah berasal dari Eropa, terutama Italia. Dari 266 Paus yang pernah terpilih, 217 Paus adalah berasal dari Italia.
Paus Fransiskus sendiri adalah Paus pertama yang berasal dari Amerika Selatan, wilayah dengan populasi Katolik yang sangat besar.
Seseorang yang terpilih menjadi Paus akan tinggal di Vatikan, negara merdeka terkecil di dunia yang terletak di dalam Kota Roma, Italia. Paus tidak menerima gaji, namun seluruh biaya hidup dan biaya perjalanan Paus ditanggung oleh Vatikan.
Secara teori, semua pria Katolik di seluruh dunia yang telah dibaptis dapat dipilih menjadi Paus. Namun, dalam praktiknya, selama ini sebagian besar Paus adalah berasal dari Eropa, terutama Italia. Dari 266 Paus yang pernah terpilih, 217 Paus adalah berasal dari Italia.
Paus Fransiskus sendiri adalah Paus pertama yang berasal dari Amerika Selatan, wilayah dengan populasi Katolik yang sangat besar.
Paus Fransiskus sampaikan Urbi et Orbi dari Balkon Basilika Santo Petrus pada Hari Paskah 20 April 2025
Bagaimana Proses Pemilihan Paus?
Pemilihan Paus dilakukan oleh Dewan Kardinal, yang terdiri dari para pejabat tertinggi Gereja Katolik. Dalam proses pemilihan Paus, Para Kardinal akan dikumpulkan di Vatikan untuk mengadakan Konklaf atau sidang tertutup di mana para Kardinal memberikan suara secara rahasia untuk memilih Paus baru.
Konklaf biasanya diadakan di dalam Kapel Sistina, Vatikan, yang diselenggarakan sekitar 15–20 hari setelah wafatnya Paus. Kardinal yang berusia di bawah 80 tahun akan memiliki hak untuk memilih, dengan memberikan suara secara rahasia. Hanya ada 120 Kardinal yang memenuhi syarat untuk memilih ini yang dapat ikut serta dalam konklaf untuk memilih Paus baru. Namun tidak diketahui bagaimana cara menunjuk ke-120 orang Kardinal yang berhak untuk ikut dalam Konklaf.
Kapel Sistina, Vatikan, Roma
Untuk diketahui bahwa saat ini, ada 252 Kardinal, namun hanya 138 Kardinal yang berusia di bawah 80 tahun.
Pemungutan suara ini bisa berlangsung selama beberapa hari, bahkan berminggu-minggu, hingga satu calon memperoleh setidaknya dua per tiga suara dari keseluruhan suara Kardinal.
Satu-satunya petunjuk bagi publik tentang jalannya pemilihan adalah asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina. Jika asapnya hitam, berarti belum ada keputusan, tetapi jika asap putih mengepul, dunia tahu bahwa Paus baru telah terpilih.
Sekitar satu jam setelah munculnya asap putih, Paus baru akan tampil di balkon Basilika Santo Petrus.
Kardinal senior akan mengumumkan dengan kata-kata Latin, "Habemus Papam" (Kita memiliki Paus), lalu memperkenalkan nama Paus yang dipilih.
Nama Paus ini sering kali berbeda dari nama aslinya, seperti Jorge Mario Bergoglio yang merupakan Paus ke-266 yang memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi.
Apa dan Bagaimana Konklaf
Pengertian Konklaf
Konklaf (Conclave) berasal dari bahasa Latin 'cum clave' yang berarti “dengan kunci”.
Jadi konklaf berarti bahwa suatu proses pemilihan Paus dimana para kardinal akan dikunci di dalam ruangan, terisolasi dari dunia, sampai dengan terpilihnya Paus baru.
Lokasi Diadakannya Konklaf
Konklaf diadakan di Kapel Sistina, di bawah lukisan Hari Kiamat karya pelukis Michelangelo. Lukisan karya Michelangelo ini seperti jadi pengingat bagi para kardinal yang sedang melakukan pemilihan Paus baru yaitu: “Kalian sedang membuat keputusan suci, jangan sampai salah pilih!”
Proses Sebelum Ruang Konklaf Dikunci
Sebelum mulai dikuncinya ruang tempat Konklaf, akan didahului dengan Misa khusus yang disebut “Misa Pro Eligendro Papa” (Misa untuk pemilihan Paus). Dalam Misa ini seluruh Kardinal yang akan mengikuti konklaf berdoa untuk meminta petunjuk Tuhan. Kemudian mereka akan bersumpah untuk bungkam total. Jika sumpah ini dilanggar, maka dapat langsung diusir dari Kapel.
Proses Konklaf
Para Kardinal akan dikunci salam ruang Konklaf hingga terpilihnya Paus baru. Mereka ini tidak dapat terhubung dengan dunia luar. Tidak boleh ada alat komunikasi. Semua pintu dan jendela yang terhubung dengan ruang Konklaf akan dijaga ketat oleh Garda Swiss.
Selama proses Konklaf berlangsung hanya diisi dengan kegiatan doa, diskusi, pemilihan, penghitungan surat suara hasil pemilihan dalam setiap putaran hingga terpilihnya Paus baru.
Dalam sehari, dapat dilakukan voting pemilihan hingga 4 kali putaran. Proses votingnya adalah setiap Kardinal akan menulis satu nama yang dipilihnya di atas kertas. Kemudian hasil voting setiap putaran ini akan langsung dibacakan dengan suara keras. Selesai penghitungan suara, kemudian kertas suara ini akan dibakar dengan menambahkan cairan kimia khusus. Cairan kimia inilah yang akan menciptakan adanya warna pada asap hasil bakaran dari kertas ini. Asap hasil bakaran ini akan keluar melalui cerobong asap di Kapel Sistina.
Dunia luar hanya dapat mengetahui hasil dari konklaf melalui pertanda kepulan asap yang muncul di cerobong asap Kapel Sistina. Apabila asap berwarna hitam, artinya bahwa belum ada Paus baru yang terpilih. Sedangkan apabila asap hasil bakaran kertas suara ini berwarna putih, maka artinya bahwa Paus baru telah terpilih.
Rahasia Dibalik Warna Asap Hasil Bakaran Kertas Suara Hasil Konklaf
Jadi bahan kimia yang dicampurkan pada kertas yang dibakar tersebut yang menciptakan warna pada asap hasil bakarannya. Untuk menghasilkan warna asap hitam digunakan campuran bahan kimia kalium perklorat, antrasena, dan belerang. Sedangkan untuk menghasilkan asap warna putih, digunakan campuran bahan kimia kalium klorat, laktosa, dan resin kolofoni.
Setelah terpilih maka Paus yang baru terpilih ini akan ganti baju di ruangan “Sala delle Lacrime” (Ruangan Air Mata), ruangan kecil khusus. Kabarnya banyak Paus yang baru terpilih ini akan menangis di ruangan khusus ganti baju ini karena mereka menyadari hidup mereka telah berubah dan sangat berat.
Seorang Paus baru yang terpilih akan mengganti namanya. Nama baru yang dipilihnya ini akan menjadi identitas barunya dan seolah nama lamanya akan "mati". Ini mencerminkan arti spritiual sebagai "matinya kehidupan lama dan kelahiran baru yang suci".
Pengumuman Ke Dunia Tentang Paus Baru Yang Terpilih
Setelah Paus baru terpilih, maka Kardinal Protodiakon mengumumkan: “Annuntio vobis gaudium magnum: habemus Papam!” yang artinya: “Saya mengumumkan kepada Anda kabar sukacita besar: kita memiliki Paus!”
Kemudian Paus baru muncul di balkon, dengan nama baru dan wajah yang berbeda, siap untuk memimpin Gereja Katolik Sedunia.
Awal Mula Sejarah Konklaf
Konklaf resmi pertama diadakan pada tahun 1274. Sebelum ada proses konklaf ini, pemilihan Paus bisa berlangsung dalam waktu yang sangat lama, bahkan bisa sampai 3 tahun.
Umat Katolik yang kesal akhirnya mengurung para Kardinal ini dalam suatu ruangan, mencopot atap ruangan, dan mengurani jatah makan mereka. Hasilnya, Paus terpilih dalam hitungan hari.
Tokoh Penting Dibalik Lancarnya Suatu Proses Konklaf
Ada orang spesial yang mengatur keseluruhan prosesi konklaf sehingga berjalan lancar yang bernama Maestro Upacara Kepausan. Dia yang akan mengatur seluruh protokoler konklaf. Dapat kita bayangkan bahwa tanpa Maestro Upacara Kepausan, ritual proses konklaf yang telah dilaksanakan selama berabad-abad ini lancar.
Disarikan dari sumber: kompas.com, time.com, x.com
0 komentar
Posting Komentar