Feng shui (Mandarin:
 風水 pinyin: fēng shuǐ ; fēng = angin; shuǐ = air) adalah ilmu topografi kuno Tiongkok yang mempercayai bagaimana 
manusia dan Surga (astronomi), dan Bumi (geografi), hidup dalam harmoni 
untuk membantu memperbaiki hidup dengan menerima Qi positif. Qi terdapat
 di alam sebagai energi yang tidak terlihat. Qi baik disebut juga napas 
kosmik naga. jenis Qi ini dipercaya sebagai pembawa rejeki dan nasib 
baik. namun ada pula Qi buruk yang disebut Sha Qi pembawa nasib buruk. 
terdapat berbagai aliran feng Shui, di antaranya adalah Bintang terbang,
 waktu, dan topografi.
- Elemen Kayu. Elemen kayu mewakili pertumbuhan dan kreativitas. Kayu mendorong pertumbuhan pribadi dan intuisi meningkat.
 - Elemen Tanah. Elemen Tanah membantu untuk tumbuh dan menstabilkan. Dari semua unsur feng shui, Elemen Tanah adalah paling damai, menenangkan, dan stabil. Percantik rumah Anda dengan elemen ini jika Anda mencari landasan, memperkuat, atau memelihara.
 - Elemen Logam. Elemen Logam berhubungan dengan kekuatan mental dan ketajaman. Elemen Logam mempengaruhi kecerdasan.
 - Elemen Api. Elemen Api merupakan transformasi dan ekspansi. Elemen Api adalah yang paling stabil dari semua lima unsur feng shui.
 - Elemen Air. Elemen Air sangat berguna untuk rilis dan pembaharuan. Gunakan elemen ini untuk kejelasan, relaksasi, inspirasi dan untuk menghadirkan kerelaan. ganteng›
 
Secara istilahnya, para pakar Feng Shui kita membagi praktek Feng Shui-nya menjadi 3 golongan besar, yaitu : 
1. Xiao Feng Shui, yaitu praktek Feng Shui dalam penataan desa, rumah penduduk dan tempat pemakaman. 
2. Cheng Shi Feng Shui, yaitu praktek Feng Shui dalam penataan kota-kota kecil maupun kota besar atau metropolis. 
3. Da Feng Shui, yaitu praktek Feng Shui dalam penataan negara, ibu kota negara, dan ibu kota provinsi. 
Lantas apa yang membedakaan penataan kota ini berdasarkan ilmu Feng Shui dibandingkan dengan ilmu arsitektur dalam perancangan kota selama ini ?
Dalam praktekknya, para pakar Feng Shui ini lebih mengutamakan peredaran Qi dalam skala waktu, jalur dan arah Qi, serta lingkungan kota itu sendiri.
 Ketiga hal tersebut akan sangat mempengaruhi dalam peletakkan kantor 
Pemerintah, kantor publik, penataan jalan sampai pada gerbang masuk 
kota. 
Saya coba ambil satu contoh dari "Feng Shui Bao Di De 
Sheng Tai Tiao Jian" (Penataan ekologis dalam Feng Shui) yang mengatakan
 bahwa faktor yang penting dalam penataan kota adalah terdapatnya gunung
 atau hutan di belakang kota (adanya dataran tinggi di belakang). 
Fungsinya
 sebagai pelindung dan pemancar aliran Qi dari 9 bintang terbang dan 
bagian depan kota seyogyanya terdapat gunung, dalam ukuran kecil dan 
cukup jauh yang berfungsi sebagai menghambat aliran energi Qi agar tidak
 terbuang. 
Gunung yang berada di depan ini, sering kita sebut 
dengan Zhao Shan, atau gunung pemantul energi. Secara umum, prinsip - 
prinsip dalam penataan kota meliputi : 
1. Pencahayaan matahari yang baik (kelembapan). 
2. Pergerakan angin yang masuk ke dalam kota, disesuaikan dengan kondisi topografinya. 
3. Adanya aliran air yang mengalir secara perlahan dan berlika-liku seolah-olah memeluk kota tersebut. 
4. Posisi pegunungan yang ada di belakang harus dapat menahan angin yang kencang. 
5. Saluran air kota yang bersih dan terhindar polusi. 
Di
 lihat dari sekilas prinsip-prinsip di atas tidak ada bedanya dengan 
penataan kota modern sekarang ini, akan tetapi dalam praktekknya prinsip
 tersebut akan dipadukan oleh beberapa formula dalam Feng Shui agar 
peletakkan kota dalam aspek area perumahan, area perindustrian, serta 
kantor-kantor publik terletak pada daerah yang dipenuhi dengan Sheng Qi 
(energi kehidupan), sehingga menjadikan sebuah kota tersebut makmur dan 
masyarakatnya hidup sejahtera.
Seorang pakar Feng Shui dari aliran 
Xuan Kong Fei Xing, guru Shen Zhu Reng, yang pernah menulis dalam bukunya yang berjudul Shen
 Xuan Kong Xue. Beliau memberi contoh yang bagus sekali di mana waktu 
itu kota Qin Xiang di Tiongkok terletak pada area geografis yang baik 
sekali dari sudut pandang Feng Shui, karena terdapatnya sumber air 
berupa danau, yaitu danau Bai Tang yang terletak pada sektor Timur dari 
area kota tersebut. 
Prinsip ini terkenal dengan istilah Zheng - 
Ling - Zhao - Chue Shen, dengan memetakan aliran Qi pada skala waktu 
untuk melihat kemakmuran sebuah tempat tinggal sampai kota. Karena danau
 Bai Tang ini mewakili energi Yang Qi maka kemakmuran materi yang 
dididapatkan dari kota ini konon bertahan sampai 60 tahun.
Sumber :
-Master Aries Harijanto
http://property.okezone.com/read/2013/08/29/480/857592/menata-jakarta-dengan-ilmu-feng-shui 
-id.wikipedia.org/wiki/Feng_Shui
-http://www.nationsonline.org/oneworld/Chinese_Customs/feng_shui.htm 

1 komentar
menarik sekali buat dibaca kak makasih
Elever Agency
Posting Komentar