Neil Armstrong, astronaut dari Amerika Serikat, menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di Bulan tepat pada 43 tahun lalu. Berjarak lebih dari 386 ribu kilometer dari Bumi, Armstrong mengucapkan kalimat yang abadi hingga saat ini, "That's one small step for man, one giant leap for mankind."
Armstrong bertolak dari Bumi empat hari sebelumnya menggunakan Apollo 11 bersama Edwin Aldrin Jr., dan Michael Collins. Ia saat itu baru berusia 38 tahun, berprofesi sebagai pilot sipil, namun diangkat menjadi komandan misi tersebut.
Pada 19 Juli 1976, Apollo 11 memasuki orbit Bulan. Keesokan harinya, Armstrong bersama Aldrin memisahkan diri dari pesawat induk menggunakan modul "Eagle". Sementara Collins tetap di dalam Apollo 11.
Dua jam kemudian, Eagle mulai mendekati permukaan Bulan. Tak lama berselang, modul ini menyentuh permukaan satelit dari Bumi tersebut. Armstrong langsung melapor ke Kontrol Misi di Houston, Texas, AS. Bunyi pesannya pun bergema hingga sekarang, "The Eagle has landed."
Armstrong membuka pintu palka dan menuruni tangga Eagle. Seluruh pergerakan ini terekam video kamera yang terpasang di modul untuk kemudian disaksikan jutaan orang di Bumi. Dengan langkah berhati-hati, Armstrong meletakkan kakinya di atas permukaan berpasir Bulan. Sejarah baru tercipta.
Selang beberapa menit, Aldrin bergabung bersama Armstrong. Keduanya mengambil beberapa sampel tanah, memotret lanskap, dan menancapkan bendera AS. Hari itu, keduanya bahkan menginap di Bulan.
Sehari kemudian, 21 Juli 1969, Armstrong dan Aldrin kembali ke pesawat induk. Namun, sebelum meninggalkan Bulan, mereka menempatkan plakat bertuliskan "Di sini, manusia pertama dari Planet Bumi menginjakkan kaki di Bulan --Juli 1969 AD-- Kami datang dengan damai untuk seluruh umat manusia." Ketiganya kembali dengan selamat ke Bumi pada 22 Juli.
Misi Apollo 11 disusul dengan lima misi lainnya, hingga berakhir pada misi Apollo 17. Astronaut Eugene Cernan dan Harrison Schmitt menjadi manusia terakhir yang berjalan di atas permukaan Bulan pada 14 Desember 1972. Program Apollo dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akhirnya dihentikan karena menelan biaya dan tenaga terlalu besar
Sumber: National Geographic Indonesia
Armstrong bertolak dari Bumi empat hari sebelumnya menggunakan Apollo 11 bersama Edwin Aldrin Jr., dan Michael Collins. Ia saat itu baru berusia 38 tahun, berprofesi sebagai pilot sipil, namun diangkat menjadi komandan misi tersebut.
Pada 19 Juli 1976, Apollo 11 memasuki orbit Bulan. Keesokan harinya, Armstrong bersama Aldrin memisahkan diri dari pesawat induk menggunakan modul "Eagle". Sementara Collins tetap di dalam Apollo 11.
Dua jam kemudian, Eagle mulai mendekati permukaan Bulan. Tak lama berselang, modul ini menyentuh permukaan satelit dari Bumi tersebut. Armstrong langsung melapor ke Kontrol Misi di Houston, Texas, AS. Bunyi pesannya pun bergema hingga sekarang, "The Eagle has landed."
Armstrong membuka pintu palka dan menuruni tangga Eagle. Seluruh pergerakan ini terekam video kamera yang terpasang di modul untuk kemudian disaksikan jutaan orang di Bumi. Dengan langkah berhati-hati, Armstrong meletakkan kakinya di atas permukaan berpasir Bulan. Sejarah baru tercipta.
Selang beberapa menit, Aldrin bergabung bersama Armstrong. Keduanya mengambil beberapa sampel tanah, memotret lanskap, dan menancapkan bendera AS. Hari itu, keduanya bahkan menginap di Bulan.
Sehari kemudian, 21 Juli 1969, Armstrong dan Aldrin kembali ke pesawat induk. Namun, sebelum meninggalkan Bulan, mereka menempatkan plakat bertuliskan "Di sini, manusia pertama dari Planet Bumi menginjakkan kaki di Bulan --Juli 1969 AD-- Kami datang dengan damai untuk seluruh umat manusia." Ketiganya kembali dengan selamat ke Bumi pada 22 Juli.
Misi Apollo 11 disusul dengan lima misi lainnya, hingga berakhir pada misi Apollo 17. Astronaut Eugene Cernan dan Harrison Schmitt menjadi manusia terakhir yang berjalan di atas permukaan Bulan pada 14 Desember 1972. Program Apollo dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akhirnya dihentikan karena menelan biaya dan tenaga terlalu besar
Sumber: National Geographic Indonesia
0 komentar
Posting Komentar