Pages

Minggu, 17 Agustus 2014

Sejarah Patung Dirgantara (Patung Pancoran)

Patung Dirgantara atau yang lebih dikenal sebagai Patung Pancoran (karena terletak di daerah Pancoran, Jakarta Selatan atau tepatnya di perempatan Jl. Pasar Raya Pasar Minggu - Jl. M.T. Haryono). Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso, pemahat patung kepercayaan Ir. Soekarno dari Sanggar Keluarga Arca Yogyakarta, yang dirancang pada tahun 1964-1965 menjelang peralihan pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru. Pengecoran perunggu patung ini dilakukan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta, dipimpin oleh I Gardono. Sedangkan arsiteknya adalah Ir Sutami.

Pada saat Soekarno sudah masuk ke masa 'perasingan', maka dana untuk membangun patung ini pun kurang. Edhi Gunarso kemudian menemui Soekarno untuk membicarakan hal ini. Soekarno kemudian menjual mobil milik dia agar patung itu bisa selesai. Namun kabarnya dana ini juga masih tidak mencukupi sehingga Edhi Gunarso mengeluarkan uang pribadinya untuk membuat patung ini.

Berdasarkan literatur patung itu selesai pada 1967, sedang menurut keterangan Edhi Gunarso, patung ini selesai dibuat pada tahun 1970.

Patung dibangun dari perunggu dengan tinggi 11 meter dan berat 11 ton yang diletakkan pada dudukan cor beton bertulang setingi 27 meter, dengan panjang 36 meter.

Patung Dirgantara tersebut memiliki makna filosofis, yaitu melambangkan keberanian, ksatria dan kedirgantaraan dengan kejujuran, keberanian dan semangat mengabdi.

4 komentar

Miliana 20 November 2019 pukul 14.53

makasih infonya yah

EMI

sifabella 11 Desember 2020 pukul 01.06
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
dewa regar 18 Desember 2020 pukul 17.05
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Miliana 24 Desember 2020 pukul 10.29
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar